Kuliner apa yang akan kamu cari saat cuaca mulai panas ? Yang seger-seger dong pastinya.. Mau pilih yang mana, es teler, es kelapa muda, atau es krim ? Kalau aku lebih suka es dawet. Dari jaman cendol yang aku tahu warnanya cuma bening dan sekarang sudah sangat bervariasi mulai dari warna, isian, sampai soal rasa. Endeus !
Bicara soal dawet nih memang unik ya. Ternyata, dawet sendiri merupakan minuman khas Jawa terutama di daerah Banjarnegara dan telah menyebar ke seluruh kota seperti Semarang, Solo, Yogyakarta dan kota lainnya. Berbeda lagi saat berkunjung ke daerah Sunda, minuman yang nyegerin ini disebut dengan es cendol dan terbuat dari tepung hunkwe. Ternyata beda ya, padahal sering nyebutnya cendol dawet sambil nyanyi hehe. Kalau di Jogja sendiri penjual dawet memang sudah banyak dan mudah dijumpai, ada dawet ireng, dawet ayu, dawet ketan, dan masih banyak lagi. Gak hanya minuman, bahkan kamu bisa menjumpai segala macam kuliner saat berada di Jogja. Buat kamu yang lagi di Jogja nih, jangan lupa ya lewat Jalan Kaliurang. Disana ada segudang jenis kuliner yang siap dinikmati. Salah satunya adalah Dawet Kani, baru dan pertama kalinya ada di Jogja.
Jadi, Dawet Kani atau bisa disebut juga dengan "kanil" mengandung arti yakni santan kental. Kata mas Danial sang pemilik usaha ini, resep yang dipakai dalam pembuatan Dawet Kani merupakan resep keluarga yang turun temurun. Dawet Kani berasal dari Kabupaten Kudus dan dawet ini masih satu keluarga dengan Dawet Flamboyan yang berada di pasar Kliwon, Kudus. Gak heran dong berarti kalau dawet ini sudah ada sejak tahun 1960an. Agar salah satu kuliner legendaris khas Kudus ini semakin dikenal secara luas, melalui taglinenya "Cintai Kuliner Asli Indonesia" maka mas Danial membawa cita rasa Dawet Kani ke Jogja. Penjualan Dawet Kani yang berada di Jogja ini bukan semata-mata untuk menambah jumlah kuliner saja tapi juga karena Yogyakarta memiliki cita rasa manis, cocok sekali dengan Dawet Kani yang rasanya juga legit.
Belum lama buka, Dawet Kani sudah digemari banyak pembeli. Rasanya yang manis dan gurih cocok dijadikan teman saat cuaca sedang panas, terlebih lagi lokasinya yang berada di bawah pohon. Minuman asli Kudus ini dijajakan ditepi jalan. Untuk lebih mudah dicari, lokasinya berada di Jalan Kaliurang KM 10 atau di utara kantor BRI unit Ngaglik, Sleman. Jam buka mulai dari jam sembilan pagi hingga empat sore. Setelah coba nyicip, ternyata rasanya memang berbeda dengan dawet lainnya, Dawet Kani menggunakan santan kental atau sering disebut dengan Kanil. Ini dia yang bikin rasa dawetnya berbeda dan ada gurihnya. Pantas saja gurih dan segar, tanpa santan instan sedikitpun ternyata setiap pembuatan santan kanil mas Danial membutuhkan 20 butir kelapa saat proses memasaknya. Rasa manis yang begitu pas ternyata murni terbuat dari gula aren. Cendolnya juga berbahan dasar tepung aren dan diberi pewarna alami, teksturnyapun halus, lembut, dan tidak bergerindil.
Satu porsi Dawet Kani dihargai Rp 8000 sampai Rp 9000 saja dan pembeli bisa memilih Dawet Kani dengan sirup frambos atau sirup gula aren. Tenang, semua bahan dasar murni dari alam dan diracik langsung oleh penjualnya. Nantinya, Dawet Kani juga akan dihidangkan dengan sepotong kue lapis legit sebagai pendamping. Di bulan Oktober ini Dawet Kani lagi ada promo dengan harga 6000 per porsi loh, tunggu apa lagi ? Pesan yuk, jangan lupa follow juga ya @dawetkani di Instagram
Seger ya, kak
BalasHapusLumayan deket nih sama kantor. Btw, ini udah bisa dipesan via food delivery belum ya?
BalasHapusEnakkk ya kaaaa pengen kesana lagi, ayokk ajakin aku, ketagihan kaninya itu lho wuenak poll gaskeunnnn
BalasHapus